Salah satu amal yang
tidak pernah terputus pahalanya sekalipun kita telah meninggalkan dunia ini
adalah anak yang shalih. Doa anak yang shalih merupakan salah satu doa yang
insya Allah pasti terkabul. Karenanya, orang tua harus mendidik anak dengan
sebaik-baiknya. Memang, tak mudah membesarkan anak hingga menjadi pribadi
ideal, meraih sukses dunia-akhirat. Butuh kesabaran, kerja keras, keikhlasan,
dan masih banyak lagi. Tanpa bermaksud menyederhanakan, berikut beberapa tips
yang diaplikasikan oleh orang tua yang disarikan dari tata cara mendidik anak
ala Rasulullah SAW:
1.
Menanamkan Nilai-nilai Tauhid
Mengajarkan
tauhid kepada anak, mengesakan Allah dalam hal beribadah kepada-Nya,
menjadikannya lebih mencintai Allah daripada selain-Nya, tidak ada yang
ditakutinya kecuali Allah. Selain itu, orang tua harus menekankan bahwa setiap
langkah manusia selalu dalam pengawasan Allah Swt. dan penerapan konsep
tersebut adalah dengan berusaha menaati peraturan dan menjauhi larangan-Nya.
Orang tua selaku guru pertama bagi anak-anaknya harus mampu menyesuaikan
tingkah lakunya dengan nilai-nilai yang diajarkan dalam Islam. Ini adalah
pendidikan yang paling penting di atas hal-hal penting lainnya.
2.
Menjadi Sahabat dan Mendidik dengan Keteladanan
Setiap
anak akan belajar dari lingkungannya dan dalam hal ini lingkungan keluarga akan
sangat berpengaruh pada perkembangan kepribadiannya. Orang-orang di
sekelilingnya akan menjadi model dan contoh dalam bersikap. Orang tua harus
menjadi teladan anak-anaknya. Beri contoh yang baik sesuai nasihat dan
ucapannya kepada para anak. Akan lucu jika yang disampaikan orang tua kepada
anak-anaknya ternyata tidak dilakukan oleh orang tua itu sendiri. Keteladanan
sangat menentukan, terlebih di zaman sekarang media tontonan tidak dapat
diharapkan menjadi contoh yang baik bagi pembentukan akhlak anak-anak Muslim.
3.
Mendidik dengan Kebiasaan
Kebaikan
harus dimulai dengan pembiasaan. Anak harus dibiasakan bangun pagi agar mereka
gemar melaksanakan shalat subuh. Anak harus dibiasakan ke masjid agar mereka
gemar melakukan berbagai ritual ibadah di masjid. Pembiasaan itu harus dimulai
sejak dini, bahkan pembiasaan membaca Alquran pun bisa dimulai sejak dalam
kandungan. Pembiasaan shalat pada anak harus sudah dimulai sejak anak berumur
tujuh tahun.
4.
Menumbuhkan Rasa Percaya Diri Anak
Sebagai
upaya menumbuhkan rasa percaya diri anak, Rasulullah SAW menggunakan beberapa
cara berikut. Saat sedang berpuasa, Rasulullah mengajak anak-anak bermain
sehingga siang yang panjang terasa cepat. Anak-anak akan menyongsong waktu
berbuka dengan gembira. Hal ini juga membuat anak memiliki kepercayaan diri
sehingga sanggup berpuasa sehari penuh. Sering membawa anak-anak ke majelis
orang dewasa, resepsi, atau bersilaturahim ke rumah saudara sebagai upaya
menumbuhkan kepercayaan diri sosialnya. Mengajari Alquran dan Sunnah serta
menceritakan sirah nabi untuk meningkatkan kepercayaan diri ilmiahnya.
Menanamkan kebiasaan berjual-beli untuk meningkatkan kepercayaan diri anak
terkait ekonomi dan bisnis. Di samping itu, sejak dini anak akan terlatih
mandiri secara ekonomi.
5.
Memotivasinya Anak Berbuat Baik
Seorang anak, meski kecil, juga terdiri atas jasad dan hati.
Mereka dilahirkan dalam keadaan bersih dan suci sehingga hatinya yang putih dan
lembut itu pun akan mudah tersentuh dengan kata-kata yang hikmah. Anak-anak,
terutama pada usia emas (golden age),
cenderung lebih mudah tersentuh oleh motivasi ketimbang ancaman. Karenanya,
hendaknya orang tua tidak mengandalkan ancaman untuk mendidik buah hati. Lebih
baik orang tua memotivasi anak dengan mengatakan bahwa kebaikan akan mendapat
balasan surga dengan segala kenikmatannya. Itu pulalah yang dicontohkan
Rasulullah kepada kita ketika beliau mendidik para sahabat.
0 komentar:
Posting Komentar